Eksplisit.Com,Vatikan - II Asap putih akhirnya muncul dari cerobong asap di atas Kapel Sistina. Artinya, Konklaf tahun 2025 menghasilkan nama baru untuk Paus Katolik, Kamis (8/5/2025).
“Habemus Papam”, artinya “Kita punya Paus”. Paus baru pengganti Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025 lalu diumumkan dan tampil pertama kali ke publik sebagai Paus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia.
“Annutio vobis gaudium magnum, Habemus Papam!” yang artinya “Aku mengumumkan kepada kalian kabar sukacita besar, Kita memiliki Paus!” “Robert Prevost. Paus Leo XIV!
Mengutip AP News, Kardinal Robert Prevost yang terpilih menjadi Paus baru Gereja Katolik, memilih nama Paus Leo XIV.
Paus Leo lahir di Chicago pada tahun 1955 dari orang tua keturunan Spanyol dan Prancis-Italia, Prevost menjabat sebagai putra altar dan ditahbiskan sebagai pendeta pada tahun 1982.
Meskipun beliau pindah ke Peru tiga tahun kemudian, ia kembali secara berkala ke AS untuk melayani sebagai pendeta dan kepala biara di kota asalnya.
Beliau juga dilaporkan memiliki kewarganegaraan Peru dan dikenang sebagai tokoh yang bekerja dengan masyarakat terpinggirkan dan membantu membangun jembatan.
Diketahui, Paus Leo XIV pernah menghabiskan 10 tahun sebagai pendeta paroki setempat dan sebagai guru di sebuah seminari di Trujillo di Peru barat laut.
Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai Uskup Chiclayo di Peru setahun setelah menjadi Paus. Beliau dikenal baik oleh para kardinal karena perannya yang menonjol sebagai prefek Dikasteri untuk Para Uskup di Amerika Latin yang memiliki tugas penting untuk memilih dan mengawasi para uskup.
Di tahun 2023, Paus Leo XIV baru menjadi uskup agung. Dalam beberapa bulan kemudian, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai kardinal.
Karena 80% kardinal yang ikut serta dalam konklaf sejatinya ditunjuk oleh Paus Fransiskus, tidaklah mengherankan bahwa seseorang seperti Prevost terpilih, meskipun ia baru saja ditunjuk.
Dalam kata-kata pertamanya sebagai Paus, Leo XIV berbicara dengan penuh kasih tentang pendahulunya, Fransiskus. Beliau menggambarkan Paus Fransiskus sebagai seseorang yang berani dan penyalur berkat yang baik bagi umat manusia.
“Kita masih mendengar di telinga kita suara Paus Fransiskus yang lemah namun selalu berani yang memberkati kita,” katanya. “Bersatu dan bergandengan tangan dengan Tuhan, mari kita maju bersama,” tambahnya kepada orang banyak yang bersorak. (*)
Tulis Komentar