Eksplisit.Com,WATAMPONE - II Pemkab Bone, Sulawesi Selatan menggelar acara Mattompang Akbar 10 ribu Bilah badik dan Keris.
Kegiatan Mattompang atau pembersihan ini dilaksanakan di Lapangan Merdeka, Watampone, Rabu (9/4/2025) pagi.
Mattompang Akbar ini merupakan rangkaian kegiatan yang digelar Pemkab dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Bone ke-695 tahun.
Acara Mattompang ini merupakan salah satu cara masyarakat khususnya pecinta benda pusaka untuk melestarikan budaya yang ada di Bone.
Mattompang adalah salah satu cara untuk membersihkan dan merawat benda pusaka.
Pada masa kerajaan, Mattompang merupakan ritual adat yang penuh kesakralan untuk menyucikan benda-benda pusaka Kerajaan.
Ritual Mattompang Arajang, sampai saat ini terus dilestarikan oleh Pemerintah Kabupaten Bone.
Mattompang Arajang digelar setiap tahunnya bertepatan dengan Hari Jadi Bone (HJB).
Prosesi Mattompang Arajang dilaksanakan oleh para Bissu atau restu Raja dengan menggunakan mata air tujuh atau Mellekke Toja.
Mellekke Toja ini terdiri dari Bubung Bissu, Bubung Barani, Bubung Tello, Bubung Laccokkong sebagai bahan pembersihan pusaka.
Tahap selanjutnya adalah Mappaota (Memmatorilangi) dan akhirnya Massosoro Mattompang Arajang.
Benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Bone yang dibersihkan diantaranya Teddung Pulaweng (Payung Emas).
Selain itu, ada juga Salempang Pulaweng (Selempang Emas), Keris La Mattawa, Kalewang Lateya Riduni dan Kalweang Alameng.
Ada juga Pusaka Raja Bone Arung Palakka, Tombak Lasalaga, Alameng Tatarapeng senjata Ade Pitu.
Mattompang Arajang tidak hanya penting secara budaya, tetapi juga sebagai cara untuk merawat dan melestarikan sejarah serta identitas lokal Kabupaten Bone. (*)
Tulis Komentar